Tentunya cara haram demi dagangan laris itu dilarang dalam Islam. Allah memerintahkan umat Islam untuk mencari rezeki yang halal. Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin mengatakan, Sesungguhnya karunia Allah SWT itu luas, dan Rizki Allah itu tak pernah bisa kita hitung dengan kemampuan matematis.

“Rizki Allah atas hambanya sangatlah dahsyat tak terhingga, tak terhitung dengan hitungan kita yang berbatas.” katanya saat dihubungi Okezone.


Rasulullah SAW, bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ ، وَإِنَّ نَبِىَّ اللَّهِ دَاوُدَ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang mengonsumsi makanan yang lebih baik dari makanan yang dihasilkan dari jerih payah tangannya sendiri. Dan sesungguhnya nabi Daud ‘alaihissalam dahulu senantiasa makan dari jerih payahnya sendiri.” (HR. Bukhari, Kitab al-Buyu’, Bab Kasbir Rojuli wa ‘Amalihi Biyadihi II/730 no.2072).

Dan di dalam riwayat lain, Nabi SAW juga bersabda:

ما كسب الرجل كسباً أطيب من عمل يده، وما أنفق الرجل على نفسه وأهله وولده وخادمه فهو صدقة

“Tidaklah seseorang memperoleh suatu penghasilan yang lebih baik dari jerih payah tangannya sendiri. Dan tidaklah seseorang menafkahi dirinya, istrinya, anaknya dan pembantunya melainkan ia dihitung sebagai shodaqoh.” (HR. Ibnu Majah di dalam As-Sunan, Kitab At-Tijaroot Bab Al-Hatstsu ‘Ala Al-Makasibi, no.2129. al-Kanani berkata, ‘Sanadnya Hasan’, Lihat Mishbah Az-Zujajah III/5). Klik halaman selanjutnya untuk doa dan amalan agar dagangan laris lebih lengkap.

Ustadz Ainul Yaqin juga menambahkan, terdapat beberapa hadits dalam masalah berdagang yang menyebutkan keutamaanya. Serta, menyebutkan bagaimana adab-adabnya sebagaimana ada dalam kitab At Targhib wa At Tarhib, yang disusun oleh Al Mundziri,

Selain itu, terdapat juga dalam kitab lainnya. Di antara hadits yang memotivasi untuk berdagang adalah sabda Nabi SAW,

الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا


“Orang yang bertransaksi jual beli masing-masing memiliki hak khiyar (membatalkan atau melanjutkan transaksi) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli,"

“Berdagang yang tidak kalah penting adalah keberkahan, sebab dari sanalah muncul yang namanya keuntungan tersendiri, berkah berarti bertambah dan meningkat apa yang dia usahakan atau perdagangkan,” jelasnya.

Oleh karenanya, kata Ustadz, berdaganglah dengan cara Nabi. Ilmu Nabi dan metode keberkahan dagang ala Nabi Muhammad SAW, yang mengedepankan etika dagang sesuai syariat Islam.

Berikut ini adalah doa untuk mendapatkan keberkahan ketika berdagang:

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ رَزَقَنِىْ هذَا مِنْ خَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَقُوَّةٍ، اَللهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ

AL-HAMDU LILLAAHIL LADZII ROZAQONII HAADZA MIN GHAIRI HAULIN MINNII WA LAA QUWWATIN, ALLOOHUMMA BAARIK FIIHI

Atau Doa ini;

اَللهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ اَنْ تَرْزُقَنِىْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَمَشَقَّةٍ وَلاَضَيْرٍ وَلاَنَصَبٍ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ

ALLOOHUMMA INNII AS-ALUKA AN TARZUQONII RIZQON HALAALAN WAASI'AN THOYYIBAN MIN GHAIRI TA'ABIN WALA MASYAQQATIN WALAA DLOIRIN WALAA NASHABIN INNAKA 'A-LAA KULLI SYAI-IN QODIIR

Dalam kitab “Durrot Ats-Tsaminah Fi Al-Ulumi Ar-Ruuhaniyyat” karya Asy-Syeikh ‘Izzuddin Al-Iraqi hal. 20, bab طلسم للرزق ودفع الفقر (tholasim Lil Rizqi wa daf’il faqri).

Tata caranya yaitu :

Pertama, bacalah ayat di bawah ini setiap selesai salat sunat fajar dan setiap selesai salat subuh 70 kali, selama 40 hari mutawalliyat / berturut-turut tidak boleh terputus, inilah ayat yang dimaksud :

رَبِّ إِنِّى لِمَآ أَنزَلْتَ إِلَىَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

(Robbi inni limaa anzalta ilayya min khoirin faqiir)

“Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”. (QS. Al-Qasas 24).

“Banyak doa-doa yang bertujuan mendapatkan rido Allah SWT, salah satunya agar kita memperoleh FadhilahNya, seperti mendapatkan Jodoh, Memperoleh Rizki yang banyak, usaha atau dagangan kita laris dan banyak lagi,” katanya.

Ijazah atas doa yang diajarkan para ulama' atau para Auliya beraneka ragam sekaligus berbagai asbab wurud yang dalam dunia Hikmah dikenal dengan Ijazah. Dan kebanyakan doa doa tersebut berasal atau berakar dari Al Qur'an (ayat ayat suci).

Sepanjang niatannya adalah tabarukan, dalam rangka mengharapkan belas kasih dan ridho Allah SWT, atas berbagai macam riwayat atau ijazah doa, maka tidak mengapa,” pungkasnya.